"Ano...kamu gak apa-apa?" kata Yamada Ryousuke. Glep! Suaranya bagus banget~ lebih bagus daripada yang direkaman mp3nya.
"I..iya. Gak apa-apa kok..." Aku mencoba bangkit tapi kakiku malah terasa tambah sakit. Ukh..kayaknya aku terkilir. Aaaahhh~ gak keren banget! Tiba-tiba aku mendengar pintu depan terbuka dan terdengar suara Angga dan Yuuki-san.
"Hikage! Eh...O..Oi! Kamu gak apa-apa?" kata Angga setelah menemukanku di dapur dengan Yamada. Yamada menyingkir dariku. Angga melihat Yamada dengan tatapan seram, kayaknya sih dia marah. Angga melihat pergelangan kakiku. "Dasar! baru ditinggal sebentar kamu udah luka kayak gini? Yuuki-san bisa tolong ambilkan kompres buat kaki Hikage?"
"Iya. Tunggu sebentar. Ryo...kamu harus masuk kamar. Kamu baru pulang tur kan? Pasti kamu capek." kata Yuuki-san sambil membawa Yamada ke kamar. Angga menggendongku ke sofa ruang tamu, katanya kalo aku paksain buat jalan pasti bakal sakit. Yuuki-san datang dan membawakan kompres buat kakiku dan memasangnya ke pergelangan kakikku.
"Tenang saja... besok pagi juga udah gak sakit lagi kok. Cukup dikompres juga sembuh kok." katanya sambil tersenyum.
"Syukurlahh..." kataku lega. Kalau begini aku tetep bisa kerja deh besok. hehehe...
"Gak bisa!" kata Angga. "Kalau kamu maksain diri buat kerja dengan kaki kayak gitu, kamu bakal kesakitan! Sampai bener-bener sembuh kamu gak boleh kerja dulu! Biar aku yang bilang di kantor nanti!" Aku kaget mendengarnya. Memang sih, kakiku sekarang lagi sakit dan agak bengkak. Tapi masih bisa jalan kok!
"Gak mau! Aku tetep kerja! Kakiku memang sakit, tapi ini gak matahin semangatku buat kerja besok!" kataku tegas. Angga melihatku dengan tatapan serius tapi aku gak kalah serius sama dia.
"Baiklah...untuk sementara ini kuijinkan. Kalau kaki kamu tambah parah aku gak tanggung jawab!" katanya mengancam "Sudah, aku mau istirahat!" Angga masuk kamar dan membanting pintu. Apa-apaan tuh? Ngeselin!
"Kamu tahu gak kenapa dia bisa galak gitu sama kamu?" kata Yuuki-san tiba-tiba. Aku menggeleng.
"Kamu itu satu-satunya orang yang bisa membantahnya. Angga bilang sama aku tadi, dia bilang kamu itu kayak adiknya yang sudah meninggal dulu. Keras kepala, nekat, ceria,dan selalu ingin tahu. Sama seperti adiknya, karena itu dia gak mau kalau kamu terluka sedikitpun. Dimatanya kamu itu adiknya." Hee?? Kok aku baru tahu ya?? "Kamu enak ya... selalu diperhatikan olehnya walaupun kamu gak ada disampingnya. Tapi aku tidak begitu, walaupun aku disampingnya dia jarang memperhatikanku..." kata Yuuki-san sedih.
"Apa mungkin...Yuuki-san menyukai Angga?" kataku. Yuuki-san terkejut dan menggaguk dengan muka merah.
"Iya. Aku menyukainya sejak dulu. Tapi...dia tidak pernah melihatku." katanya tertunduk sedih.
"Yuuki-san salah!" kataku tegas. "Waktu kami masih di Indonesia, Angga gak henti-hentinya ngomong soal Yuuki-san. Tatapan matanya waktu ngomong sama Yuuki-san itu beda banget, itu tatapan orang yang jatuh cinta. Aku punya intuisi yang bagus tentang hal ini,loh!" kataku dengan mata berbinar.
"Terimakasih. Sudah yuk tidur. Biar aku antar kamu kekamar." kata Yuuki-san sambil membimbingku kekamar.
Kamarku ada dilorong setelah dapur. Didepan kamarku ada kamar lagi, tapi gak tau itu kamar siapa. Didepan pintu kamarku yang berwarna coklat muda ada tulisan dengan namaku disana '日景桜姫'. Aku penasaran itu kamar siapa...
"Itu kamar adikku..." kata Yuuki-san sambil tertawa kecil. "sekarang dia lagi tidur mungkin..."
Aku mengaguk saja. Pintu kamarku ini cukup digeser saja, padahal keliatannya kayak pintu moderen tapi ternyata tetep khas Jepang banget~ Jadi inget sama rumah salahsatu senpaiku di Indonesia Kak Raisa. Huwaa~ apa kabarnya mereka ya~
"Anoo..Yuuki-san!" sahutku, teringat sesuatu yang penting. Yuuki-san berhenti dan melihat kearahku sambil tersenyum. "Anu..apa adik Yuuki-san itu Yamada Ryousuke? Salah satu anggota Hey! Say! Jump! itu?" kataku dengan gemetar. Kalau dia bilang 'iya' gimana nih...bisa hebring banget aku. Tapi kalau dia bilang 'bukan' yang nolongin aku itu siapa dong? kembarannya?
"Hmm...Kamu sudah tahu ya.. Iya, dia adikku." katanya sambil tersenyum jahil. Yuuki-san mencubit hidungku dan berkata, "Tolong rahasiakan ini dari yang lain ya? Kalau sampai yang lain tahu, pasti para media massa bakal datang kesini dan stalker itu akan kesini."
"Maksudnya itu...Yamada Erika kan? Aku sempat baca soal ini di internet."
"Iya, karena itu tolong rahasiakan ya?" katanya lagi. Aku mengaguk mantap. Aku ngerti kenapa hal ini harus dirahasiakan, ngerti banget. Kalau sampai media massa tahu soal ini, pasti bakal jadi skandal besar dan bisa berakibat buruk dengan karir Yamada Ryousuke.
Siapa itu Yamada Erika?
Yamada Erika itu stalker atau penguntit yang selalu buntutin Yamada. Kabarnya dia itu sampai nekat nginep didepan rumah Yamada Ryousuke saking nge-fansnya sama dia. Bahkan dia juga memasang kamera tersembunyi dikamar Yamada Ryousuke. Hal ini tentu aja bikin banyak fansnya Yamada Ryousuke kesal dengan kelakuan 'gila'nya itu, termasuk aku. Waktu pertama kali aku membaca artikel mengenai ini aku keselnya setengah mati. Rasanya pengen banget ngelabrak orang itu buat berhenti ngelakuin semua itu. Karena Yamada Ryousuke pasti bakal ngerasa selalu 'diawasi' dan gak nyaman dengan keadaan itu. Siapa juga yang mau diawasin selama 24 jam setiap hari kayak begitu? Siapapun pasti gak betah kan sama hal semacam itu? Disalah satu converensi press, Yamada sempat bilang kalau dia ngerasa sedih dan kesal kalau ada yang ngawasin dia kayak begitu. Aku sendiri ngerti, dulu waktu pacaran pertama kali aku tuh ngerasa selalu diawasi gak gak bisa bebas melakukan apapun yang aku mau. Singkatnya aku tuh harus JAIM didepan si dia. Daaannnn jujur aja aku benci banget ngelakuin hal itu!
Hari ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai aku tertidur dengan pulas banget. Rasa sakit dikakiku pun mulai hilang perlahan-lahan. Semoga pagi besok kakiku sudah tidak sakit lagi....
Keesokan harinya.....
Perlahan-lahan aku mengerakkan pergelangan kakiku. Sudah gak sakit lagi. Syukurlah~ aku bisa kerja lagi deh sekarang. Jam masih menunjukan jam 6 pagi. Diluar masih sepi, aku berinisiatif untuk membuat sarapan. Eit...jangan salah, walaupun aku orang Indonesia aku bisa masak makanan Jepang loh~ Aku diajarin sama salah satu teman kuliahku di Indonesia yang orang Jepang. Tiap kali ngobrol kami sering pakai bahasa Jepang dan dia juga yang ngajarin aku buat bikin makanan Jepang. Tapi tetep pakai bahan-bahan lokal Indonesia, jadi rasannya gak mirip sama yang di Jepangnya itu. Yosh! Aku masak ah~
Aku berjalan perlahan dan membuka pintu. Greek! Dan ternyata....
"He? Kamu..yang kemarin kan?" Yamada Ryousuke ada didepan pintu kamarku!! *blushing!
"Ya...Yamada Ryousuke-kun!" kataku gagap. Gyaaa~ didepanku ada idolaku!!
"Eng...ano...kakimu...apa sudah tidak apa-apa? ee...maksudku... Maafkan aku!" katanya sambil membungkuk. Aku terkejut. "Gara-gara aku, kamu jadi sakit kakinya. Maafkan aku!" Aku tersenyum melihatnya.
"Tidak apa-apa kok Yamada-kun...kakiku sudah sembuh, Yuuki-san yang mengobatinya semalam. Dan..aku minta maaf karna sudah menyerangmu dengan sapu semalam." kataku sambil tersenyum.
"Iya...tidak apa-apa. Ini memang salahku, karna sudah mengagetkanmu. Siapa namamu?"
"Namaku Hikage Sakura" kataku sambil tersenyum. Yamada tersenyum. Wuaaahhh~ senyumannya keren banget! Lebih keren daripada yang ada dimajalah atau foto-foto di internet!
"Namaku Yamada Ryousuke. Tapi tolong panggil aku Yamada kalau dirumah dan Ainosuke kalau diluar." katanya. "Kalau kamu bertemu denganku diluar, panggil aku Ainosuke. Agar orang-orang tidak tahu kalau aku adalah Yamada Ryousuke."
"Baiklah... aku mengerti Yamada-kun." kataku sambil tersenyum.
Aku menuju dapur dan membuka isi kulkas. Humm...ada sosis, beberapa sayur, dan buah. Baiklah..aku akan bikin nasi goreng! Yamada sedang dikamarnya, entah sedang apa. Yuuki-san dan Angga...mungkin masih tidur. Hum...baunya enak~ dan rasanya pun lezaat! Kayaknya aku ada bakat masak nih. Huahahahaha
Aku segera menyiapkan makanannya dimeja. Tak lama setelah itu Yuuki-san dan Angga keluar dari kamar. Mereka agak kaget melihatku bangun pagi-pagi dan sudah menyiapkan sarapan. Yuuki-san menanyaiku apa kakiku sudah sembuh? apa kakiku masih sakit? dan lain-lain. Aku hanya bilang, 'Aku sudah sembuh kok.' Dan syukurlah~ Angga gak marah sama aku. Huftt...jangan marah lagi ya Angga. Aku mempersilahkan Yuuki-san dan Angga duduk untuk makan.
"Ryou-chan! Ayo sarapan dulu! Jangan tidur lagi!" kata Yuuki-san sambil berteriak. Ehh? Apa dia masih tidur? gak mungkin , tadi aja dia abis ngobrol sama aku. Yamada keluar dari kamar dan duduk untuk makan. "Apa kamu tidak tidur semalam? Wajahmu terlihat mengantuk." kata Yuuki-san. Yamada hanya menggeleng dan berkata "Aku tidur kok." Lalu kami semua mulai makan.
"Itadakimasu! (Selamat Makan!)""Oh..enak banget! Ini kamu yang bikin Hikage?" kata Yuuki-san. Aku mengiyakan dengan mata berbinar. Wuaaahh~ senengnyaa ada yang bilang makananku enak. "Ya kan Ryou? Makanannya enak."
"Huh? yaa..enak. Onee-chan, hari ini tidak kerja kan?" kata Yamada.
"Iya. Hari ini libur kerja. Oh iya, Hikage bagaimana kalau kita jalan-jalan? Kamu mau keliling kota Tokyo kan? Ini lagi Golden Week, jadi pas banget buat jalan-jalan. Gimana?" kata Yuuki-san.
"Ide bagus tuh! Ayo, ayo!" kata Angga.
"Ya..bolehlah buat refresing.." kata Yamada.
"Baiklah, aku ikut!" kataku senang. Yaaayy~ aku jalan-jalan keliling Tokyo sama Yamada. Hahahaha Seneng gilaa! Aku bersiap-siap, Yuuki-san membantuku memilih baju di kamarnya. Yuuki-san tahu kalau aku tidak tahan dingin jadinya dia memakaikanku baju hangat.
Setelah bersiap-siap aku dan Yuuki-san menuju garasi. Daannn...waahh! Si Yamada dan Angga keren banget! Yamada pakai baju putih lengan panjang dan celana panjang warna biru serta topi yang menutupi rambut juga jaket warna biru jeans. Angga memakai celana panjang hitam kemeja putih dan jaket warna coklat yang cukup tebal. Aku? Aku pakai celana jeans biru yang nyaman, kemeja biru dan jaket biru, Yuuki-san memakai rok yang sedengkul dan baju pink dengan jaket panjang merahnya. Kami pergi keliling kota Tokyo. Aku senang banget! Beda banget sama yang ada difoto, lebih keren yang aslinya.
Kami akan keliling kota Tokyo~
[To be Contiued]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar