Rabu, 28 Desember 2011

1 Liter No Namida

Belakangan ini author lagi tergila-gila sama salah satu dorama Jepang yang tergolong udah lama tapi bagus banget. Tahu kan film Buku Harian Nayla yang dulu pernah tayang di R*TI? Nah... film itu sebenarnya bersumber dari film 1 Liter No Namida (1 Liter of Tears). Ceritanya based on the true story loh!

Cerita bermula dari hari ujian  penerimaan siswa baru di SMA Higashiko. Ikeuchi Aya (Sawajiri Erika) berangkat ke SMA tersebut untuk mengikuti ujian masuknya. Tapi karena dia ceroboh, Aya tertidur didalam bus dan tidak turun dari bus. Menyadari hal itu, Aya terbangun dan berlari ke SMA Higashiko. Melewati jembatan penyebrangan, hujan turun dengan lebat. Dan disanalah dia bertemu dengan Asou-kun. Asou yang tadinya tidak mau mengikuti ujian terpaksa mengikuti ujian karena harus mengantar Aya yang terluka akibat jatuh di jembatan penyebrangan
. Mereka berdua lulus ujian masuk, tapi Asou tidak terlihat senang melihat dirinya masuk kesekolah tersebut. Aya sangat ceroboh,dia selalu jatuh dan terjatuh. Tapi hal ini sangat tidak wajar dimata ibunya yang seorang pengamat kesehatan masyarakat disana. Suatu hari Aya terjatuh didepan rumah, melihat keadaannya yang jatuh tidak wajar membuat ibunya khawatir. Aya diperiksakan dirumah sakit bersama ibunya. Disanalah dokter mengatakan bahwa Aya mengidap penyakit Spinocerebellar Atrophy, penyakit yang menyerang otak belakang dan syaraf motorik pasien sehingga pasien sering jatuh, tidak dapat berjalan, dan tidak dapat berbicara dengan baik. Ibunya sangat terkejut dan tidak percaya dengan diagnosis doketr tersebut sehingga ibunya mencari kemabli indormasi ke dokter-dokter lain dan mecari informasi di internet mengenai obat untuk penyakitnya. Namun, penyakit yang diderita Aya tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya. Aya yang ingin mengtahu mengenai penyakitnya akhirnya mengetahui setelah bertemu dengan seorang anak yang ayahnya menderita penyakit yang sama. 


Aya diharuskan untuk mengikuti rehabilitasi untuk mengurangi kecepatan penyakitnya yang semakin parah. Namun Aya tetap kesekolah, dibantu teman-temannya Aya menaiki tangga dengan pelan-pelan. Hal ini membuat teman-teman sekelasnya menjadi kelas paling lambat mengikuti pelajaran karena Aya terlalu lama melakukan hal-hal yang wajar. Hingga akhirnya Aya memutuskan untuk pindah kesekolah khusu penyandang cacat di wilayah Kasumi. Aya berhasil lulus dari sekolah itu dalam usia 18 tahun. Aya dan Asou berpacaran, sekilas hal itu sangat menyenangkan bagi Aya, namu hla itu tdiak berlangsung lama sampai akhirnya Aya memutuskan untuk tidka bertemu lagi dengan Asou. Penyakit yang diderita Aya semakin memburuk sampai akhirnya pada usia 25 tahun, Aya meninggal dengan tenang. Aya meninggalkan buku harian yang sudah dia tulis sejak umur 14 tahun. Buku hariannya dijadikan buku dan diterbitkan, bukunya mencapai ribuan copi karena sudah memberi semangat hidup kepada orang lain. Asou menjadi dokter khusus syaraf untuk Aya yang sudah meninggal.


Ceritanya bener-bener menyentuh. Bagus banget. Lebih bagus daripada Buku Harian Nayla,loh~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar