Senin, 04 Juli 2011

PV anime Kagamine Rin and Len


[【手書き】鏡音三大悲劇を映画ダイジェスト風にしてみた【PV】]

[Cerita yang tertulis disini hanya FIKSI BERDASARKAN CERITA DALAM VIDEO]

First part: Proof Of Life & Soundless Voice
Second part: Prisoner & Paper plane.
Third part: Daughter of evil & Servant of evil

Enjoy the story (Indonesia Only)

(Part 1)

[Proof Of life]

Proof Of Life menceritakan tentang Kagamine Rin dan Kagamine Len yang tinggal disebuah rumah kecil didekat bukit. Saat itu Rin sedang sakit dan dia ingin sekali bermain salju di luar bersama Len, tapi Len tidak mengijinkannya karena takut terjadi sesuatu yang buruk dengan Rin. Tiap salju turun, Len membuatkan minuman hangat untuk Rin. Apabila Rin kesepian, Len akan memaikan piano untuk Rin. Hanya itu satu-satunya hal yang dapat membuat Rin terhibur.

Namun, kesehatan Rin semakin memburuk. Pada suatu hari saat Len memberikan Rin minuman hangat seperti biasanya, Rin tidak dapat memegang cangkirnya. Prang! cangkir yang Rin pegang terjatuh. Len sangat terkejut melihatnya.
"Aku tidak apa-apa, tanganku agak licin. makanya cangkirnya terjatuh" kata Rin sambil tersenyum.
"Be..begitu. baiklah. akan kubuatkan lagi yang baru." kata Len. Len menyadari ada yang aneh dengan tangan Rin. Kondisinya semakin memburuk!,pikir Len. Len menangis dibalik pintu kamar Rin.

Suatu hari Len mengajak Rin bermain salju diluar. Rin sangat senang. Dia bermain perang bola salju dengan Len sambil tertawa. Len tersenyum melihatnya.
"Len! ayo kita main salju lagi!" kata Rin.
"Baik,baik. Tunggu sebentar. Aku kesana..." kata Len.

Len berjalan mendekati Rin, Rin tersenyum senang dari jauh.
"Anoo.. Len. Kamu tahu, aku sangat bahagia bisa bertemu denganmu..."
"R...rin?"
"Aku sangat bahagia. Terimakasih..." Bruk! Rin terjatuh setelah mengatakan itu. Denyut nadinya berhenti, di tengah salju yang turun dengan lembut tubuh Rin semakin dingin. Len tidak percaya melihatnya. Rin.....

[Soundless Voice]

Soundless Voice adalah kelanjutan dari Proof Of Life.
Len tidak percaya melihat Rin terjatuh ditengah salju. Len menatap tubuh Rin yang terkapar di salju. Ingatannya saat bersama Rin terlihat dimatanya. Len memeluk tubuh Rin yang semakin dingin.

You are becoming cold
Your voice has not come back
We’ve given up understanding each other
Hear my voice, smile for me once more
I have ran out of tears
I cannot
Melt you…


"AAAAAAHHHHHHH!!!" Len memeluk tubuh Rin sambil menangis ditengah hujan salju. "Kumohon salju! jangan berhenti turun! biarkan aku mati bersamanya!" kata Len. Len memegang erat tangan Rin dan berbaring diatas salju bersama Rin.

To the falling snow
Please don’t stop falling
Take me away with her

Everything transient, my voice, my life

Erase all of them

Until all is white… 


*****************************************************
(Part 2)

[Prisoner]

Prisoner menceritakan tentang Kagamine Len yang menjadi tahanan disebuah penjara. Tiap hari Len selalu disiksa secara fisik, dipukuli, di tendang,dan lainnya. Pikiran Len saat itu hanya satu, ingin keluar dari penjara. Suatu hari Len keluar dari selnya, dia menatap kosong pagar kayu yang dililit kawat berduri didepannya. Dan pada saat itu, datanglah seorang putri penjaga penjara itu Kagamine Rin. Rin mempunyai fisik yang lemah, hampir tiap hari dia berada dirumah sakit untuk perawatan. Namun bila kondisinya membaik dia keluar dari rumah sakit secara diam-diam dan datang ke penjara tempat ayahnya bekerja sebagai penjaga disana.

Namun Rin tidak masuk kedalam penjara tersebut, dia hanya melihat dari luar pagar kayu yang dililit kawat berduri itu. Len menerbangkan pesawat kertas kepada Rin.
"Tangkap!" kata Len.
"E..eh?" Rin menangkap pesawat kertas Len. Dia membuka pesawat kertasnya dan membacanya. (disini gak dikasih tau apa isi suratnya) Rin menerbangkan pesawat kertas yang lainnya dan Len membacanya.
"Hey! Apa kamu akan datang lagi besok?" kata Len.
"Ya! Aku akan datang. Janji?"
"Janji! Aku akan menunggumu disini."
Hal ini berlangsung tiap hari. Len sangat bahagia walaupun dia tidak tau apapun mengenai Rin, bahkan Len juga tidak tahu namanya. Tiap hari didalam penjara, Len membaca semua surat dari Rin. Len sangat senang, baginya surat-surat ini adalah hidupnya dan makanan untuk hati dan pikirannya.

Tiba-tiba Rin tidak pernah datang lagi kepenjara untuk menemui Len. Len sangat kesepian dan ingin bertemu dengan Rin, akan tetapi dia tidak tau bagaimana caranya. Kami ada didunia yang berbeda....
Suatu hari Rin datang dan menerbangkan suratnya untuk Len. Isi surat tersebut adalah  selamat tinggal, aku tidak akan menemuimu lagi.

Len sangat terkejut membacanya. Rin pergi meninggalkan Len.
"Jangan pergi! Apa kamu tidak tahu betapa aku sangat membutuhkanmu?" Rin tertegun mendengarnya. Dia berhenti berlari.
"Apa kamu akan kembali lagi kesini? Aku akan selalu menyimpan surat-suratmu didalam hatiku... Jadi aku akan terus disini, menunggumu kembali."

Rin menangis mendengarnya. Dia kembali berlari meninggalkan Len yang juga menangis di balik pagar.

Keesokan harinya, Len yang sedang membaca surat dari Rin di pukuli oleh para penjaga. Salah seorang penjaga yaitu ayah Rin merobek surat-surat pesawat kertas itu dengan kejam. Len yang tidak terima perlakuan itu, menghajar ayah Rin. Dia memberontak disana.
"Bawa dia ke ruangan itu!!" kata ayah Rin. Len dibawa ke sebuah ruangan yang kecil dan gelap. Itu adalah ruangan bawah tanah untuk pemberontak. Hanya satu yang dinginkan oleh Len yaitu ingin tahu nama gadis itu...

[Paper Plane]

Paper Plane menceritakan tentang Kagamine Rin seorang gadis yang mempuyai fisik lemah karena penyakit. Rin kesepian dirumah sakit karena Ayahnya sangat sibuk dipenjara. Rin nekat kabur dari rumah sakit untuk menemui ayahnya. Namun, dia tidak diijinkan masuk kesana. Rin akhirnya melihat dari luar pagar berlilitkan kawat berduri. Disana dia bertemu seorang pria, yaitu Kagamine Len. Len menerbangkan sebuah pesawat kertas dan meminta Rin untuk membacanya. Sejak saat itu mereka selalu bertemu setiap hari disana untuk menerbangkan pesawat kertasnya. Dirumah sakit Rin membaca salah satu surat dari Len. Saat membacanya hatinya terasa hangat dan dia ingin bisa terus dekat dengan Len.
"Apa itu?!" kata ayah Rin. Ayahnya mengambil surat dari Len dan membacanya. "kamu tidak diijinkan untuk keluar dari rumah sakit lagi! Jangan temui orang itu lagi! Mengerti?!!" katanya sambil meremas surat dari Len dan membuangnya.

Rin tidak mengerti kenapa ayahnya seperti itu. Kenapa? aku hanya ingin bersamanya? Apa itu salah? Ada cahaya yang terpancar darinya untuku yang selalu ada di kegelapan.

Sejak saat itu Rin tidak pernah menemui Len lagi. Kalaupun ingin, para perawat rumah sakit selalu mengawasi Rin secara ketat. Aku mengkhawatirkannya...,pikir Rin. Rin kabur dari rumah sakit dengan memakai topi dan slayer pinknya. Nafasnya tersendat-sendat namun dia tetap nekat untuk ketempat Len.

Sesampainya disana, Rin menerbangkan suratnya. Kata-kata terakhirku terbang kelangit untuk disampaikan padamu, ucapan selamat tinggal.
Rin pergi dari tempat itu, namun Len menghentikannya.
"Jangan pergi! Apa kamu tidak tahu betapa aku sangat membutuhkanmu?" Rin tertegun mendengarnya. Dia berhenti berlari.
"Apa kamu akan kembali lagi kesini? Aku akan selalu menyimpan surat-suratmu didalam hatiku... Jadi aku akan terus disini, menunggumu kembali."
Rin tidak berkata apa-apa, airmatanya menetes dan dia kembali berlari meninggalkannya. Len tersenyum melepas kepergiannya.
 
Sesampainya dirumah sakit,kondisinya memburuk. Seketika para dokter dan perawat sibuk mengobati Rin. Nafasnya tersendat-sendat dari mukanya terlihat jelas rasa sakitnya. Ayah Rin tidak tinggal diam melihat anaknya kesakitan seperti itu. Ayahnya kembali kepenjara dan merobek surat dari Rin untuk Len. Len sangat marah dan menghajarnya sampai-sampai Len di masukkan kedalam ruang pengasingan sampai mati. Yaitu ruangan kecil dan gelap untuk pemberontak.

Beberapa hari kemudian, Rin sadarkan diri. Dia hanya tersenyum dan meninggal.
Akhirnya kita bisa bertemu lagi.....

*****************************************************
[Part 3]

[Daughter of Evil]

Daughter of Evil ini menceritakan tentang sebuah kerajaan yang kejam. Di sini ada seorang putri yang juga sama jahatnya berumur 14 tahun yaitu Kagamine Rin. Seorang pelayan setianya yaitu Kagamine Len selalu siap menjaga dan melayani sang putri yang juga adalah saudara kembarnya. Ya.. mereka berdua kembar, akan tetapi takdir dengan paksa memisahkan mereka berdua saat masih kecil. Karena itu Rin menjadi putri yang arogan dan kejam karena dipisahkan seperti itu. Kehidupan Rin diistana tergolong sangat mewah, disana pula dia bertemu kembali dengan saudara kembarnya yang dipekerjakan sebagai pelayannya.

Setiap hari sangat menyenangkan bagi Rin karena ada Len disisinya. Diam-diam Rin menyukai Len walaupun dia tahu bahwa Len adalah saudaranya. Suatu hari Rin mendengar dari salah satu pelayannya bahwa Len sedang dekat dengan seorang putri dari negeri Hijau, yaitu Hatsune Miku. Rin sangat marah mendengarnya, dia takut sewaktu-waktu Len akan pergi meninggalkannya dan melupakannya. Rin menyuruh semua prajurit dan pelayannya untuk menghancurkan negeri Hijau dan membunuh Hatsune Miku.

Len diminta untuk membunuh Hatsune Miku dan dia sangat terkejut, akan tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Apapun yang diminta sang putri harus dilaksanakan, walaupun Len harus menjadi iblis. Dalam sekejap negeri Hijau menjadi lautan api, semua rumah terbakar begitu pula kerajaannya. Len mencari Hatsune Miku dan dia membunuhnya. Kenapa airmataku tidak bisa berhenti....,pikir Len setelah membunuh Miku. Len kembali kekerajaan dan melapor pada Rin. Namun ditempat lain Kaito, pangeran dari negeri Hijau terkejut melihat negerinya sudah hancur dan Hatsune Miku terbunuh. Kaito dan Meiko,pelayan Kaito segera mengumpulkan para penduduk yang masih hidup dan juga para prajurit kerajaannya untuk membunuh Kagamine Rin.

Para penduduk segera menuju kerajaan Rin dan mencarinya. Len melindungi Rin dengan berganti peran, Len menyamar menjadi putri dan Rin sebagai pelayan. Akhirnya sang putri ditangkap dan di hukum pancung didepan penduduknya. Jam 3 saat bel berbunyi, sang putri akan di hukum pancung. Diantara para penduduk yang melihatnya ada sang pelayan yang melihatnya dari jauh.

Craak!! Leher sang putri terputus, semua penduduk bersorak riang dan pergi meninggalkan tempat itu. Dan hanya satu orang yang menangis di tempat itu, yaitu Rin..

[Servant of Evil]

Servant of Evil tentang Kagamine Len yaitu pelayan setia seorang putri yang arogan. Saat dulu terpisah dengan Rin secara paksa, Len berjanji untuk melindungi Rin dan selalu dipihak Rin apapun yang terjadi. Saat mereka bertemu kembali, hari-hari yang menyenangkan kembali.

Suatu hari, Len membeli bahan-bahan untuk makan malam di Negeri Hijau, negeri tetangga. Disana dia melihat Hatsune Miku, seorang gadis cantik berambut hijau. Len jatuh cinta pada pandangan pertama dan perlahan-lahan dia semakin dekat dengan Miku. Akan tetapi Rin mengetahui hal itu dan meminta Len untuk membunuhnya. Len membunuh Hatsune Miku walaupun dia sendiri tidak mau.

Kalau seperti ini, tak lama lagi pasti negeri ini akan diserang oleh negeri Hijau, pikir Len. Dan benar saja, negeri itu diserang oleh negeri Hijau. Mereka mencari Kagamine Rin untuk membunuhnya. Len yang menyadari hal itu segera menyembunyikan Rin dan memberin bajunya.
"Ini.. pakailah bajuku dan pergilah dari sini sejauh mungkin lewat pintu belakang..." Kata Len sambil memberikan baju dan mantel hitam. 
"Tt...tapi.." kata Rin terkejut.
"Tenang saja... kita kembar, tidak akan ada yang tahu kalau kita bertukar peran. Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu." Len keluar dari tempat persembunyian dengan memakai gaun Rin. Rambut Len yang biasanya selalu diikat, dilepasnya. Sesuai dugaan, para penduduk tertipu dengan penyamaran Len. Mereka mengira bahwa Len adalah Rin yang mereka cari-cari.

Rin kabur lewat pintu belakang dan pergi sejauh mungkin. Dia bersembunyi disebuah pondok dipinggir kota, tempatnya dulu bermain dengan Len. Disana dia menemukan rangkaian bunga yang sudah rusak, sama seperti yang pernah dia buat untuk Len. Rin sangat sedih melihatnya, dia keluar dari pondok memakai mantel hitam sampai menutupi rambutnya.

Banyak orang yang berkumpul ditengah kota untuk melihat sang putri di hukum pancung. Tepat saat bel berbunyi jam 3 sore, Len yang saat itu masih menjadi Rin dihukum pancung. Disaat-saat terakhirnya Len sempat melihat Rin dan tersenyum untuk yang terakhir kali.

Rin menangis melihatnya dan ingatannya sewaktu kecil terus melintas didepannya. Saat dia dan Len bermain di istana, dan sebagainya.

Kalau aku bisa terlahir kembali, kuharap kamu mau bermain denganku lagi......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar