Jumat, 19 Oktober 2012

It's my fault :(

Today is not my lucky day....

Hasil ulangan baru dibagiin tadi. Dan hasilnya tidak sebagus yang kukira. Bu Ina sampai heran melihat nilai anak-anaknya yang rata-rata jeblok di kimia. Aku pun juga heran, kenapa nilainya bisa jelek padahal udah ngerti materinya? Jawabannya ternyata sangat mudah, KURANG TELITI.

Yup, kurang teliti.

1 angka yang beda akan jadi kesalahan yang benar-benar fatal.

Ok mungkin aku emang kurang teliti dan "mungkin" agak sedikit meremehkannya karena udah paham betul materinya. Jadi bagaimanapun hasilnya mau gak mau harus diterima. Yang selanjutnya harus lebih teliti dan lebih banyakin latihan soal. Tidak...kurasa tidak ada kata selanjutnya. Tapi mulai sekarang.

Agak telat sih sadarnya, tapi kata Bu Ina gak apa-apa.

Jadi ngerasa gak enak juga sama Ulfah yang udah mau ngajarin aku sebelum UTS. :(

Tapi bukan cuma aku aja yang begitu. Dikelasku pun juga ada yang sama denganku. Mereka nangis pas Bu Ina pergi dan kelihatannya mereka sangat menyesal. Tapi aku nggak, aku malah ngejar Bu Ina lalu ngakuin semua kesalahanku dan juga alasan kenapa bisa begitu. Memang sih mau nangis pas lagi ngakuin semua itu. Rasa malu, kesal, dan juga iri bercampur jadi satu. Bu Ina bilang, "Bagus kalau kamu sudah sadar. Yang selanjutnya kamu harus lebiih berusaha lagi. Sebenernya kamu itu bisa mengerjakannya, ibu lihat sendiri. Soalnya cuma kamu aja yang gak nengok kanan-kiri kayak yang lain."

Nilai Fisika juga sama. Tapi rata-rata hampir sekelas yang dibawah kkm, kecuali Ulfah tentunya. Dan kesalahanku sama, KURANG TELITI.

Ketelitian itu emang penting banget, tapi susah melakukannya.

Padahal ketelitian juga salah satu kualifikasi yang penting buat jadi desainer.

Mungkin aku emang bagus di pelajaran yang lain, tapi kenapa yang hitung-hitungan suka nggak bisa ya? Jawabannya juga sama kurang teliti dan KURANG LATIHAN.

Dibandingkan dengan hitung-hitungan yang cukup belibet, aku lebih suka baca. Soalnya apa yang aku baca pasti langsung aku inget.

Hum...cukup deh galaunya...

Rabu, 17 Oktober 2012

UEREKAA!!

AAAAAAAAAAAAA~!!!!!

Pengen banget teriak sekenceng-kencengnya sekarang!
Tapi gak mungkin, bisa disangka kerasukan kalo malem-malem gini teriak gak jelas. -__-"

-human is complicated creatures-

Minggu-minggu nan menegangkan baru aja selesai kemaren. Dimana sekolah lain sudah pada selesai pas hari Sabtu, Smavo masih aja mengalaminya sampai kemaren. Dan seharusnya kemaren, aku udah bisa teriak sekenceng-kencengnya pas nonton Sadako 3D. Tapi entah karena emang kitanya (Ulfah dan aku) takut nonton atau nasib lagi buruk, filmnya udah gak ada di bioskop.

OK FINE!

Sebagai gantinya, aku beli beberapa DVD Jepang genre Detektif di Cibinong Square kemaren. Kenapa Deetektif? Soalnya ada pembunuhannya~ khu khu khu *devil's smile

Nah, sekarang kita mau ngapain?

Oh, ngomongin PTN aja kali ya? Pas tuh kan udah kelas 12 sekarang.

PTN tujuanku adalah ITS / UNS dan PTSnya adalah STISI Telkom. Ngomongin Telkom, sekarang dia lagi buka pendaftaran sampai besok terakhir. Dan aku udah daftar kesana, tentu aja pilihan utamanya DKV. Syaratnya mudah, cuma kasih fotocopi raport dari semester 1-4 min 70 dan uang 200rb buat pinnya. Selanjutnya tinggal duduk manis dan menunggu tanggal 31 Oktober hari pengumuman keterima atau nggaknya. Biar dibilang PTS tapi menurutku bagus juga, soalnya fasilitas disana udah lengkaaapp banget. Dan bagus-bagus banget karya-karyanya, belum lagi gedungnya yang baru. Keren banget!

Tapi yang namanya anak SMA pasti pilihannya bakal ke PTN yang eksis kan? Kayak UI, UGM,ITB,dll. Dan entah kenapa yang biasanya menjadi pilihan pertama adalah UI dan ITB. Maklum aja, kedua universitas itu udah masuk peringkat 10 Universitas terbaik di Indonesia. Tapi sayangnya, banyak yang nggak tau kalau ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) di Surabaya juga masuk salah satu 10 Universitas terbaik di Indonesia. Dan karena itu, jarang banget anak-anak SMA diwilayah I dan II memilih universitas itu. Kebanyakan pasti milihnya UI, UGM, ITB,IPB,Undip,dll yang emang lokasinya di wilayah I dan II. Dan yang dari wilayah III juga gak mau kalah, sebagian dari mereka nyoba ke wilayah I dan II lalu sisanya ke III. Surabaya dan Jawa Timur masuk wilayah III, jadi cukup jarang yang memilih kesana kalau dari wilayah I dan II.

Di ITS, jurusan yang paling eksis sekarang adalah IT. Makanya gak heran kalau tahun ini peminatnya sampai 2000 orang dan mereka hanya menerima sekitar 200-300 saja diantara mereka. Pilihanku jatuh pada jurusan Despro (Desain Produk Industri) sebagai pilihan pertama dan kedua....entahlah apa. Belum kepikiran sama sekali. -__-"

Yang namanya anak IPA pasti kebanyakan pada ambil di bidang Teknik, IT,Kedokteran,dan MIPA. Tapi banyak juga dari yang IPA ngambil lahan anak IPS kayak bidang Ekonomi, Akuntasi,Psikologi yang notabenenya hak milik IPS. Jujur aja, walaupun aku anak IPA tapi gak pernah kepikiran buat ambil jurusan anak IPS. Habisnya capek kan? Udah belajar Fisika, Kimia,Matematika,Biologi sampai ulangan berkali-kali (baca :remed), belajar eksak sampe malem, sampe menghalalkan segala cara buat dapet nilai eksak yang bagus di raport tapi pada akhirnya ambil jurusan Ekonomi, Akuntansi, Hukum, dan beberapa jurusan punya anak IPS.

Ini hak milik anak IPA!!

Memang iya sih, anak IPA boleh ambil jurusan apapun baik itu dibidang IPA atau IPS. Tapi kenapa anak IPS gak boleh ambil jurusan di anak IPA?

Stop disini, aku gak mau nyari ribut antara anak IPA dan IPS disini.

Kembali ke topik. Jurusan utama yang bakal aku ambil Despro, tahun ini mendapat peringkat peminat paling sedikit. Bayangkan saja, mereka membuka peluang sampai 300 siswa jalur undangan tapi peminatnya 0. Indeks persaingannya juga 0,0. Entah karena emang Despro itu masih baruuuu banget atau memang anak-anak IPA yang ada disana gak tertarik sama jurusan itu? Despro di ITS memang dikhusukan untuk akan IPA, sama kata di ITB yang bagian Desainnya dikhususkan untuk anak IPS.

Ya...mungkin karena mereka "sedikit" menganggap remeh jurusan itu kali ya. Dan aku sempet mikir, apa mungkin jurusan Despro dijadikan cadangan dari cadangan buat anak-anak yang gak keterima di Teknik ya?  Kalau sampai begitu, bisa gawat. -__-"

Soalnya saingan kita asalnya dari anak-anak otak Teknik. Tapi kalau Despro dijadikan pilihan pertama, secara otomatis kita bisa masuk kesana dengan mudah.

Sebelumnya akan ku beri sedikit peringatan.

-Desain bukan berati cukup menggambar di kertas dan asal-asalan. Kalau kalian gak bisa menggambar, lebih baik tidak masuk kesana. Memang sih, nanti bakal di ajarin sama dosennya, itu pun kalau kalian dapet dosen yang emang mau ngajarin. Bakal lebih baik kalau mulai dari sekarang kita udah bisa menggambar sedikit-sedikit. Ini bukan lagi cuma menggambar 2 gunung dengan matahari di tengah dan sekumpulan sawah di bawahnya lagi. Tapi menggambar 3 dimensi dan juga memainkan imajinasi yang cukup disana.

Desain= menggambarkan suatu objek dengan pemikiran yang sangat sederhana. -

Kenapa aku nulis begini?
Jujur aja, tadi agak sedikit sakit hati waktu denger salah satu temenku bilang gini, "Iya, makanya gue mau masuk desain interior. Kan enak tuh, bisa dapet duit banyak cuman dari gambar aja. Emang gue gak bisa gambar tapi kan nanti juga diajarin disana."

Sumpah, kata-kata itu dalem banget!!
Buatku yang emang udah niat masuk ke desain dari awal dan berusaha belajar secara otodidak, kata-kata itu udah cukup membuatku kesal. Tapi aku cuma bisa diem aja. Gak ada yang bisa aku lakuin dan aku katakan. Diam itu lebih baik dari pada marah-marah. Lagipula, desain interior, arsitekur,desain produk, dkv semuanya bisa jadi sumber pemasukan ASALKAN LAYAK DIJUAL.

Huft...jadi emosi kan. -__-"

Ya, kayaknya segini dulu deh postingan habis hiatus. Gak mau banyak-banyak dulu, nanti kebawa emosi + jadi bete nanti.

Ja nee~~